Catat, 7 Cara Mencegah Mata Minus Sejak Dini
Mata minus atau miopia adalah kondisi gangguan penglihatan yang seseorang kesulitan melihat dengan jelas objek yang berada pada jarak jauh. Orang dengan mata minus bisa melihat objek jarak dekat dengan baik, tetapi objek yang jauh tampak buram.
Gejala yang paling umum termasuk mata sering tegang, sakit kepala, dan kesulitan melihat dengan jelas saat mengemudi, terutama di malam hari. Mata minus bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor genetik dan faktor kebiasaan, seperti melihat layar dalam jarak dekat terlalu lama, atau kurangnya aktivitas di luar ruangan.
Kondisi ini paling sering muncul pada anak-anak dan remaja, terutama saat masa pertumbuhan dan aktivitas belajar yang meningkat.
Penyebab Mata Minus
Penyebab mata minus (miopia) umumnya berkaitan dengan faktor keturunan dan lingkungan. Jika salah satu atau kedua orang tua mengalami miopia, kemungkinan anaknya juga berisiko tinggi mengalami kondisi ini.
Kebiasaan seperti terlalu lama membaca, menulis, atau menggunakan gawai dengan jarak sangat dekat dapat memicu terjadinya miopia. Pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, kondisi ini semakin mempercepat pertambahan miopia bila dilakukan terus-menerus dalam jangka panjang.
Miopia cenderung memburuk seiring pertumbuhan, terutama di usia dini, namun biasanya stabil saat remaja akhir. Secara medis, miopia terjadi karena cahaya yang masuk ke mata tidak tepat jatuh di retina, melainkan di depannya. Akibatnya, benda yang dilihat tampak buram.
Bisa dibayangkan seperti lampu sorot yang diarahkan ke tempat yang salah sehingga objek yang seharusnya jelas terlihat menjadi kabur.
Baca Juga: Memahami Perbedaan Mata Minus dan Plus, Sudah Tahu?
Cara Mencegah Mata Minus
Secara umum, mata minus sulit untuk kembali normal secara alami, apalagi jika sudah cukup parah. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperlambat atau mencegah mata minus sejak dini.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau memperlambat perkembangan mata minus:
1. Ajak Anak Lebih Sering Beraktivitas di Luar Ruangan dan Batasi Waktu Layar
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak yang lebih sering bermain di luar ruangan memiliki risiko lebih rendah terkena mata minus. Paparan sinar matahari alami membantu merangsang produksi dopamin di retina, yaitu zat yang bisa mencegah bola mata tumbuh terlalu panjang bisa menjadi penyebab utama rabun jauh.
Beberapa studi menyarankan agar anak menghabiskan waktu minimal 2–3 jam sehari di luar ruangan. Kegiatan seperti bermain di taman, olahraga, atau sekadar berjalan-jalan bisa memberikan manfaat besar untuk kesehatan mata mereka.
2. Terapkan Aturan 20-20-20 Saat Menatap Layar
Untuk mengurangi mata lelah karena terlalu lama menatap layar atau membaca, aturan 20-20-20 bisa diterapkan:
- Setiap 20 menit menatap benda dekat (misal membaca atau main gawai),
- Alihkan pandangan ke objek yang jaraknya lebih dari 6 meter
- Lakukan ini selama 20 detik.
Kebiasaan sederhana ini membantu mata beristirahat dan mengurangi ketegangan visual akibat terus fokus pada benda dekat.
3. Jaga Jarak Pandang dan Pencahayaan yang Tepat
Membaca atau menatap layar terlalu dekat bisa membuat mata cepat lelah karena otot mata bekerja lebih keras. Sebaiknya, jaga jarak gawai, buku, atau bacaan sekitar 35–40 cm dari mata, dan jarak menatap layar komputer sekitar 50-70 cm.
Selain itu, pastikan pencahayaan cukup dan tidak menyilaukan agar mata tidak tegang. Anda bisa belajar atau membaca di tempat yang terang.
Baca Juga: Penyebab Mata Minus Bertambah dan Cara Meminimalkannya
4. Rutin Periksa Mata ke Dokter
Pemeriksaan mata secara teratur penting untuk memastikan kondisi mata tetap sehat dan untuk mengetahui lebih awal jika ada tanda-tanda mata minus. Dengan deteksi sejak dini, dokter bisa segera memberikan penanganan supaya minusnya tidak bertambah.
Anak-anak disarankan untuk cek mata setidaknya sekali dalam setahun. Bila sudah telanjur minus, dokter biasanya akan memberikan kacamata atau lensa kontak yang sesuai. Kondisi mata minus pada anak tidak akan sembuh dengan vitamin, obat, ataupun suplemen.
Alat bantu ini membantu penglihatan jadi lebih jelas, mengurangi lelah pada mata, dan mencegah kebiasaan buruk seperti menyipitkan mata yang bisa memperparah kondisi. Hal ini sangat penting, terutama pada seseorang yang berkegiatan melihat jauh, seperti melihat papan tulis, aktivitas di luar ruangan, dan berolahraga.
5. Gunakan Cara Tambahan untuk Kendalikan Minus
Salah satu cara lain untuk mengontrol pertambahan mata minus adalah dengan obat tetes mata atropin dosis rendah. Obat ini membantu otot mata lebih rileks sehingga pertumbuhan bola mata tidak berlebihan.
6. Terapkan Kebiasaan Hidup Sehat
Nutrisi dan gaya hidup juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mata. Konsumsi makanan yang kaya vitamin C, E, omega-3, lutein, dan zeaxanthin seperti sayuran hijau, wortel, ikan, dan telur.
Aktivitas fisik seperti bermain di luar, berolahraga, atau sekadar jalan-jalan bisa membantu mencegah minus karena memberi waktu istirahat bagi mata dari kegiatan melihat dekat terus-menerus. Paparan sinar matahari juga bermanfaat untuk mata.
Tidur yang cukup juga penting. Bila anak sering begadang atau tidurnya tidak nyenyak, risiko terkena mata minus bisa meningkat.
7. Konsultasi dengan Dokter
Konsultasikan dengan dokter tentang cara mengatasi mata minus. Kacamata dan lensa kontak akan membantu anak melihat lebih jelas, tapi tidak bisa menghentikan mata minus bertambah.
Sebaliknya, bila anak dengan mata minus tidak menggunakan alat bantu penglihatan, risiko peningkatan minus akan lebih tinggi. Artinya, anak mungkin akan butuh lensa yang lebih kuat seiring waktu.
Baca Juga: Ingin Menyembuhkan Mata Minus Tanpa Kacamata? Bisa!
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mulai merasakan kesulitan melihat objek yang jauh, sering menyipitkan mata, atau merasa pusing saat melihat layar atau tulisan kecil, bisa jadi tanda awal mata minus. Gejala seperti ini sebaiknya tidak diabaikan karena semakin cepat penanganan dilakukan, semakin baik hasilnya.
Bila Anda atau anak mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata. Pemeriksaan rutin di Ciputra SMG Eye Clinic dapat membantu mendeteksi dan menangani masalah penglihatan Anda dengan tepat.
Jangan tunggu sampai gejala semakin parah, segera jadwalkan pemeriksaan mata di Ciputra SMG Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan yang terbaik.
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM
Source:
- Cleveland Clinic. Myopia (Nearsightedness). Oktober 2025.
- Cooper Vision. Three Ways to Slow Down Myopia. Oktober 2025.














